Jujur Pada Sendiri

Selasa, 25 Agustus 2009

Semenjak memutuskan untuk berpoligami, AA Gym menjadi jarang sekali muncul di televisi. Saya tidak mengerti kenapa hal tersebut bisa terjadi, padahal ilmu yang dia berikan dari ceramahnya di televisi sangat berguna khususnya bagi saya dan pastinya teman-teman semua yang pernah menyaksikan. Kapan kita bisa mulai mempelajari sikap objektif dalamm diri kita, kenapa kita hanya melihat sisi kehidupan seseorang, tapi bukan dari ilmu yang disampaikannya. Apakah kita tidak termasuk orang-orang yang zhalim?

Kemarin, secara tidak sengaja saya mencari channel-channel tv yang enak untuk ditonton. Ketika di salah satu channel, saya tidak sangka AA Gym sedang diwawancarai oleh farhan dalam sebuah acara. Kemudian saya mendengarkan wawancara tersebut sampai usai. Subhanallah, dari wawancara tersebut saya mendapatkan banyak sekali pencerahan. Salah satu yang sangat membuat saya tergugah adalah kata-kata beliau yang berbunyi "jujur saja pada diri sendiri, dan jangan menzalimi diri".

Mungkin teman-teman masih bingung, maksud dari kalimat tersebut atau mungkin sudah mengerti. Saya akan mencoba menjelaskan dengan kata-kata saya sendiri. Kurang lebihnya seperti ini:

Sebagai manusia, kita tidak boleh haus pujian dari seseorang. Pujian dari manusia bukan lah yang utama, tapi pujian dari Allah lah yang lebih penting. Kalau kita selalu ingin dipuji, melakukan ini ingin dipuji, melakukan itu ingin dipuji, maka kita hanya akan menjadi orang yang bertopeng. Kita tidak mau keburukan kita diketahui orang, lalu untuk menutupinya, kita jadi sering berbohong, lalu akhirnya kita malah menzalimi diri kita sendiri.

Sebagai contoh, anda misalnya tidak suka bernyanyi, lalu teman anda mengajak anda bernyanyi, kemudian anda menyanggupinya, padahal anda sama sekali tidak bisa bernyanyi. Anda mengatakan "Saya sering bernyanyi waktu sma, jadi tak masalah". Kemudian anda berlatih sekuat tenaga, hanya untuk mendapatkan pujian disaat anda bernyanyi. Anda lakukan apa saja, padahal pada akhirnya kemampuan anda tidak akan jauh berubah.

Ini yang namanya tidak jujur pada diri sendiri, kita jadi suka berbohong hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia. Ujung-ujungnya kita menzalimi diri kita sendiri. Andaikan saja waktu itu anda bilang "saya tidak bisa bernyanyi", maka habis lah perkara, anda tidak perlu berbohong dan lainnya.

Mungkin anda sering tak menyadarinya atau sudah menyadarinya, itu hanya diri anda dan Allah yang tahu. Kita seharusnya jujur pada diri kita sendiri, baik nantinya mendapatkan pujian atau tidak. Pujian yang terbaik hanya dari Allah. Mungkin itu saja yang ingin saya share, maaf kalau penjelasan saya tidak sesuai seperti yang disampaikan AA Gym. itu merupakan penalaran saya.

Tetap semangat jalani hidup dan introspeksi diri

Diposting oleh April-ian di 21.15 0 komentar  

Mereka Belum Merdeka

Senin, 17 Agustus 2009

MERDEKA, itu yang sering diucapkakn kalau kita sudah sampai pada tanggal 17 agustus. Postingan saya kali ini bermula dari kejadian hari ini, ya hari tanggal 17 Agustus 2009.

Hari ini saya pergi ke sebuat tempat belanja yang cukup ternama di daerah saya. Awalnya, semua berjalan biasa saja, saya masuk parkiran, mulai memparkirkan motor saya, dan menitipkan helm saya (maklum helm baru, takut hilang).

Dan dimulailah, suatu cerita yang sangat amat memilukan. Sesaat setelah saya menitipkan helm, tidak lama kemudian ada seorang satpam yang datang dengan muka yang menyeramkan. Saya tidak tahu kenapa satpam tersebut menunjukkan muka yang sangat tidak enak itu. Mata saya lalu mengikuti kemana satpam itu akan berjalan. Dan rupanya, dia menuju ke empat anak yang kelihatan sangat kotor dan tidak terawat. Mereka adalah anak jalanan yang menumpang tidur dengan menggunakan sebuah kardus, dan koran sebagai bantalnya.

Saya sangat miris melihat hal tersebut, 3 anak yang usianya masih kira-kira 4 tahun, dan 1 anak yang masih 2 tahun, terkatung-katung tidak berdaya sedang diusir oleh satpam tersebut. Mungkin kita tidak bisa menyalahkan satpam yang mengusir mereka, karena itulah pekerjaan mereka. Tapi kita boleh bertanya, "kemana orangtua mereka??". Saya tidak habis pikir, ada orang yang tega meninggalkan anaknya terkatung-katung ditengah keramaian, dengan perut yang kosong, dan tak punya pegangan. Anak seusia itu harusnya mendapatkan perlindungan dari seseorang yang mereka panggil ibu. Miris sekali saya melihatnya, ingin rasanya saya menolong mereka, tapi apalah daya, saya belum punya kemampuan itu.

Saya teringat sebuah undang-undang yang menyatakan bahwa, "ANAK TERLANAR DIPELIHARA OLEH NEGARA", tapi yang barusan saya lihat, sepertinya tidak mencerminkan adanya undang-undang tersebut dinegara ini. Jangankan anak terlantar, rakyat miskin saja belum dipelihara oleh negara. Ironis memang, di saat orang-orang merayakan kemerdekaan dangan banyaknya lomba, hiburan musik, dan lain sebagainya. Mereka, anak-anak terlantar, sedang mengeluh kelaparan sambil terus meminta dan bingung hendak kemana. Saya rasa harusnya bukan lomba yang kita lakukan, bukan dengan mengadakan acara musik yang membuang banyak uang, tapi pernahkah terpikir oleh kita, untuk bisa berbagi dengan mereka. Setidaknya, mereka bisa merasa merdeka walaupun hanya satu hari saja. Setidaknya, mereka tahu bahwa, ada harapan bagi hidup mereka. Dan setidaknya, mereka bisa mengerti arti merdeka yang sesungguhnya.

Untuk Negara yang saya cintai dan untuk orang-orang yang merasa dirinya adalah indonesia, mari kita bantu mereka, setidaknya dengan doa kita.
MERDEKA!! MERDEKA!! MERDEKA!!

Diposting oleh April-ian di 08.55 4 komentar